KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah masuk agama di indonesia . Selain untuk menyelesaiknan makalah persentasi kelompok mata kuliah Manajemen PR
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Karena itu, sepantasnya jika kami mengucapkan terima Kasih kepada :
•
Allah SWT,
•
Dosen Mata MANAJEMEN PR
•
Kedua Orang tua yang telah banyak member dukungan baik secara materi ataupun moral
•
Teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu-satu, terimakasih atas dukungan dan doanya.
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih dalam tahap pembelajaran yang saya rasa sudah sesempurna
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar karya mahasiswa ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Buket indah, 19 maret 2013
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
Peran humas sebuah perusahaan …………………………………………………………………...
A.peran dan funsi public relations …………………………………………………………………
1.manfaat dan peran PR…………………………………………………………………….
2. fungsi PR…………………………………………………………………………………
B. kegiatan public relations…………………………………………………………………………
1. eksternal public relations………………………………………………………………
2. Internal Public RelationS ………………………………………………………………
C. Kedudukan dan peran humas dalam organisasi…………………………………………………
1. Expert preciber (ahli atau penasehat manajemen) ………………………………………
2. Communications facilitator………………………………………………………………
3. Problem solving process facilitator………………………………………………………
Peran Humas Dalam Sebuah Perusahaan
Keberhasilan tugas-tugas yang dilakukan Humas, akan menentukan sukses atau tidaknya misi dari sebuah perusahaan.
Citra positif merupakan syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang ingin sukses, tumbuh dan berkembang. Citra yang baik merupakan perangkat kuat, bukan hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk atau perusahaan, melainkan juga dapat memperbaiki sikap dan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan.
Citra perusahaan menggambarkan nilai, kepercayaan dan produktivitas perusahaan, sehingga menghasilkan reputasi positif di mata publik. Citra perusahaan yang positif dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap perusahaan, bertanggung jawab untuk meningkatkan penjualan dan bisnis bagi perusahaan.
Membangun citra perusahaan membutuhkan proses yang panjang, karena citra merupakan semua persepsi yang dibentuk oleh konsumen, dengan cara memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu. Citra perusahaan dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri, terhadap sebuah perusahaan. Citra perusahaan dibentuk oleh masyarakat, dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra yang positif. Humas (Hubungan Masyarakat) atau yang biasa disebut dengan PR (Public Relations), berperan besar akan hal ini.
Sebagai ujung tombak perusahaan, Humas memiliki peran yang sangat penting sekali dalam membangun dan memelihara citra yang positif. Humas bagi perusahaan menjadi komunikator secara langsung maupun tidak langsung, menyampaikan apa yang menjadi kebijakan perusahaan, dan memberi informasi kepada khalayak yang membutuhkan informasi perusahaan tersebut. Informasi yang disampaikan bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan, lewat berbagai media yang ada, seperti media cetak atau media elekronik. Humas selain membangun relasi terhadap internal dan eksternal perusahaan, juga berfungsi sebagai Back Up Management.
Yang dimaksud membangun relasi yaitu, membina hubungan perusahaan dengan khalayak (eksernal) dan karyawan (internal), agar hubungan baik tetap terjaga, sehingga dapat menciptakan pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama, serta toleransi antara pihak-pihak yang dituju. Sebagai Back Up Management, Humas berperan sebagai penunjang atau pendukung keberhasilan management secara keseluruhan, seperti dalam kegiatan promosi, pemasaran, operasional perusahaan, sumber daya manusia, dan sebagainya. Keberhasilan tugas-tugas yang dilakukan Humas, akan menentukan sukses atau tidaknya misi dari sebuah perusahaan.
Humas membantu para manager agar ‘Well Informed’, yaitu mendapat informasi yang cepat dan hangat tentang situasi terbaru, termasuk perubahan opini di masyarakat. Selalu menjaga para manager dari reaksi yang kurang menyenangkan, dari masyarakat terhadap aktivitas perusahaan. Mampu memberikan saran yang dapat mempersuasi masyarakat luas, guna meredam reaksi yang kurang menyenangkan. Seorang Humas harus memiliki sikap mental yang baik, luwes tetapi lugas, jeli, suka belajar, mempunyai pergaulan yang baik dengan internal dan eksternal perusahaan, serta notabene dekat dengan pimpinan.
Mengingat Humas adalah seni dan butuh penjiwaan, dituntut kejelian dalam merekrutnya, karena Humas adalah corong dan duta perusahaan. Kelas perusahaan akan tercermin dari performance Humasnya. Jika tidak serius maka Humas hanya akan menjadi aksesoris, tidak jarang mereka turut beternak dan melahirkan masalah, inilah harga harus dibayar dari rekrutmen humas yang tidak terseleksi. Citra perusahaan merupakan salah satu aset terpenting yang selayaknya terus menerus dibangun dan dipelihara. Ketika membangun citra perusahaan, perusahaan dapat membedakan dirinya dari perusahaan kompetitor dengan reputasi yang baik.
A. PERAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS
Peran profesi Public Relations semakin bias tanpa adanya spesialisasi profesi sehingga diharapkan seorang praktisi PR memahami perannya dengan baik, bukan hanya sekedar pelengkap kerja dan pekerjaan rangkap seorang sekretaris direksi. Konsep,peranan petugas PR yang dikembangkan oleh Broom, kemudian dikembangkan oleh Bromm dan Smith (Dozier, 1992) Peran PR merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi PR dan komunikasi organisasi.
a. Manfaat dan peran PR
Selain peran dominan dan peran profesional bisa dilaksnakan dengan komitmen sehingga bisa tercapai tujuan manajerial dan operasional sebuah organisasi :
1.
Membuat organisasi bersikap responsif terhadap kepentingan publik dan kontribusinya
kepada sistem informasi publik yang amat penting bagi masyarakat demokratis dan
kelangsungan hidup organisasi.
2.
Membantu dan mempertahankan hubungan antara publik dengan manajemen
oraganisasional yang memerhatikan tanggung jawab sosial dan kepemimpinan yang
bermoral
3.
Membantu organisasi untuk mengantisipasi dan merespons persepsi dan opini publik.
Merespon nilai dan gaya hidup yang baru, merespons pergeseran di antara elektorat dan
di dalam lembaga legislatif, dan merespos perubahan-perubahan lain di lingkungan.
4.
Membuat informasi menjadi tersedia melalui sistem informasi publik. Dan juga
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ke publik dengan mendukung pernyataan
pendapat dan debat pasar ide yang kompetitif.
5.
Melayani kepentingan publik dengan sudut pandang alternatif dalan forum publik,
termasuk suara dari orang-orang yang diabaikan oleh media massa.
6.
Membantu masyarakat dengan menjadi perantara konflik dan membangun konsensus
yang dibutuhkan untuk ketertiban sosial.
7.
Memfasilitasi atau membantu penyesuaian dan pemiliharaan dalam sistem sosial yang
memberi kita kebutuhan sosial dan fisik
b. Fungsi PR
Pada hakikatnya PR adalah aktiftas. maka sebenarnya tujuan PR dapat dianalogikan dengan tujuan komunikasi yakni adanya penguatan dan perubahan kognisi, apeksi dan prilaku komunikasintya. Namun kata "relations" menunjukan kata kerja aktif maka harus dilihat dari dua kepentingan yaitu organisasi dan publik sehingga tujuan PR adalah terpeliharanya dan terbentuknya saling penegrtian (aspek kognisi), menjaga dan membentuk saling percaya (aspek afeksi) dan memellihara serta menciptakan kerjasama (aspek psiomotoris)
Bagian-Bagian dari Fungsi PR:
• Hubungan Internal, adalah bagian khusus PR yang membangun dan mempertahankanhubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi mengantungkan kesuksesannya.
• Publisitas, adalah sumber-sumber informasi yang disediakan oleh PR dan digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah pesan di media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.
• Advertising, informasi yang digunakan oleh PR untuk menjangkau audien yang lebih luas, bukan untuk konsumen yang menjadi sasaran marketing, dimana informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.
• Press Agentry,adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik media massa dan mendapatkan perhatian publik. Banyak praktisi PR kadang-kadang menggunakan taktik press agentry untuk menarik perhatian media kepada kliennya, organisasinya, atau tujuannya. Tetapi PR lebih dari sekedar press agentry.
• Public Affairs adalah bagaian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka memengaruhi kebijakan publik.
• Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan memengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi.
• Manajemen Isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengindentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang memengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka. Secara administratif atau secara konseptual, manajemen isu adalah bagian fungsi PR, akan tetapi, jika dilihat sebagai komunikasi persuasif, ia menjadi taktik untuk memengaruhi kebijakan publik, bukan sebagai bagian dari perencanaan strategi organisasi.
• Hubungan Investor adalah bagian dari PR dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di dalam komunikasi keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar
• Pengembangan adalah bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela
B. Kegiatan Public Relations
Kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk publiknya. Berdasarkan jenis publiknya kegiatan Public Relations terbagi menjadi dua yaitu :
1.
Eksternal Public Relations
Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.
Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik.
Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public relations meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya, memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat, memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader, memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik dalam masyarakat.
ᴥ Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti :
•
Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan
pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya
•
Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang
mendapat sorotan atau kritikan public
•
Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif agar
publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan
perusahaan
•
Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah
yang efektif
•
Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera
publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya
Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.
ᴥ Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu
a. Hubungan dengan komunitas (community relations)
Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.
b. Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)
Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan konsumen antara lain (1) mempertahankan pelanggan lama, (2) menarik pelanggan baru, (3) memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru, (4) memudahkan penanganan keluhan pelanggan dan (5) mengurangi biaya. Costumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain plant tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.
c. Hubungan dengan media massa dan pers (media & press relations)
Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).
d. Hubungan dengan pemerintah (government relations)
Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.
► Contoh public eksternal PR dalam suatu perusahaan :
• Mayarakat: Orang yang nantinya akan membantu kelancaran proses distribusi bahkan bias saja sekaligus menjadi konsumennya.
• Konsumen: Pemakai produk dari suatu perusahaan.
• Internet: Bisa menaikkan jumlah pembelian produk dgn cara melakukan penjualan online.
• Media: Bisa menaikkan penjualan dengan memasang iklan yg menarik di media
• Pasar: Pasar yg strategis dan kondusif akan memudahkan pendistribusian produk
• Bank: Tempat penyimpanan agar dana perusahaan ttp berputar
• Transportasi: Transportasi yang baik melancarkan proses distribusi produk.
• Cuaca: Mempengaruhi pendisteribusian produk.
2. Internal Public Relations
Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya
Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.
ᴥ Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers, yaitu
a. Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
b. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
► Contoh public internal PR dalam suatu perusahaan :
• Pimpinan: Memegang kendali agar perusahaan tetap kokoh
• Pemegam saham: Membantu pimpinan dalam mengendalikan perusahaan
• Karyawan: Secara tidak langsung dan langsung ikut serta mengendalikan perusahaan
• Peraalatan perusahaan: Kalau tidak ada peralatan,perusahaan tdiak dapat memproduksi produk
• Produk: Merupakan bagian internal terpenting dalam suatu perusahaan.
• Gaji: Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin giat untuk memproduksi produk.
C. Kedudukan dan peran humas dalam organisasi
Organisasi merupakan sebuah kesatuan yang utuh dan kompleks. Didalamnya terdapat berbagai elemen yang saling berkaitan. Antara elemen memerlukan interaksi agar organisasi sebagai sistem dapat mencapai tujuannya. Humas adalah salah satu aspek dari elemen organisasi untuk ikut serta membantu mengelola interaksi organisasi dengan komponen-komponennya.
Menurut Grunig dan Hun, sebuah sistem terdiri dari aspek-aspek; lingkungan (Enveronment), pembatas (Boundary), masukan (Input),keluaran (Output), proses (troughtput), dan umpan balik (feedback). Selain itu, bentuk sistem organisasi terbagi menjadi tertutup dan terbuka. Organisasi tertutup adalah sistem organisasi yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya, dalam artian semua elemen dan kebutuhan organsiasi dapat dipenuhi oleh internal organisasi. Sedangkan organisasi terbuka adalah sebaliknya, membutuhkan elemen dan interaksi dengan lingkungan luar.
Bagaimana keberadaan dan peran humas di dalam struktur organisasi ? ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan humas dalam struktur organisasi; (1) besar kecilnya organisasi, dan (2) kemauan pemimpinnya. Dalam organisasi Humas terdapat dua peran besar bagi humas, yaitu sebagai teknisi dan manajer. Sebagai manajer humas berperan sebagai :
1. Expert preciber (ahli atau penasehat manajemen)
Praktisi humas dianggap sebagai seorang ahli yang bisa memberi solusi bagi permasalahan humas sebuah organisasi dan manajemen.
2. Communications facilitator
Praktisi humas bertindak sebagai perantara, penghubung, penerjemah serta mediator, menjaga terwujudnya komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya.
3. Problem solving process facilitator
Humas dilibatkan dalam memecahkan masalah organisasi, meskipun peranannya masih dalam koridor komunikasi.
Sedangkan Dozier mengidentifikasi dua peran tingkat menengah, yaitu :
1. Media relations role. Tugas praktisi humas memastikan media selalu mendapat informasi dari organisasi apa saja yang dibutuhkan dan dikhawatirkan media.
2. Communication and laison role. Humas bertugas sebagai perwakilan dari organisai dalam kegiatan-kegiatan untuk menciptakan peluang berkomunikasi antara organisasi dan publiknya.